Nilai Intrinsik dan Nilai Nominal
Nilai intrinsik adalah nilai mata uang tersebut dari bahan yang dibuatnya. Mata uang kertas bisa dibilang tidak mempunyai nilai intrinsik, sedangkan uang logam/koin mempunyai nilai intrinsik sesuai nilai/harga logam yang digunakan dalam pembuatan koin tersebut. Kalau nilai intrinsik koin lebih tinggi dari nilai nominalnya, bisa saja koin tersebut akan menghilang dari peredaran karena dilebur menjadi barang lainnya.
Nilai nominal dari mata uang adalah nilai seperti yang tertera/tertulis dalam mata uang tersebut, misalnya Rp.10.000,- atau Rp.100.000,- Nilai ini ditetapkan oleh Pemerintah, dan kita akan menerimanya begitu saja, karena uang tersebut akan menjadi alat pembayaran yang syah di Indonesia, yang akan diterima oleh semua pihak.
Nilai Sekarang dan Nilai Mendatang
Dalam ilmu ekonomi uang juga mempunyai nilai sekarang (present value) dan mempunyai nilai mendatang (future value). Berbeda dengan pengertian nilai nominal, maka nilai uang disini akan dikaitkan dengan daya belinya yang berbeda karena perbedaan waktu. Harga emas saat ini yang sebesar Rp.400.000,-/gr, mungkin saja tahun lalu hanya berharga Rp.300.000,-/gr itu berarti ada kemerosotan nilai rupiah kita. Harga semen yang saat ini Rp.55.000,-/zak, tahun depan akan menjadi Rp.60.000,-/zak. Sertifikat deposito Anda yang saat ini bernilai Rp.100 juta,- bulan depan akan cair menjadi Rp.100.500.000,-Contoh tersebut menunjukkan bahwa nilai sekarang dari nilai nominal suatu mata uang akan lebih berharga daripada nilai mendatangnya. Merosotnya nilai mata uang bisa jadi disebabkan karena adanya kenaikan tingkat suku bunga atau bisa juga disebabkan faktor inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar